Pages

Senin, 08 Oktober 2012

Rumah Tinggal_Cikini, Jakarta



ketika bernaung di Kalayman Architects saya berkesempatan untuk merencanakan sebuah rumah dengan langgam Art Deco di kawasan menteng Jakarta… untungnya klien kami sangat mendukung. Alih-alih untuk melestarikan langgam yg hampir punah ini, ternyata dalam proses perancangannya Art Deco memang bukanlah gaya yang mudah untuk didefinisikan…. Ada yg berpendapat Art Deco adalah gaya eklektik (campuran), Ada yg berpendapat Art Deco hadir sebagai reaksi atas gaya Art Nouveau, bahkan ada pula yg berpendapat Art Deco sebagai kelanjutan dari Art Nouveau, yang sama-sama mengganggap elemen dekoratif sebagai bagian dari arsitektur. Kami meyakini bahwa Art Deco adalah suatu gaya yg menerima pengaruh dari berbagai aliran lainnya, namun kami lebih mencoba menerapkan langgam ini pada masa kolonial, dimana unsur Streamline, Geometrical dan Ornamental lebih banyak berpengaruh di Indonesia. Salam Arsitektur..



Teras Depan

Detail Ornamen

Tampak Depan 1

Tampak Depan 2

Sabtu, 25 Agustus 2012

Senin, 21 Mei 2012

Lounge Meeting


LOUNGE MEETING 

DJPK KEMENTRIAN KEUANGAN RI JAKARTA

Sebuah Konsep Ruang Tamu untuk instansi pemerintah
Di desain jauh dari kesan formal yang selama ini melekat di dinas-dinas pemerintahan.
Konsem modern natural coba diangkat disini
penggunaan material kayu memberikan kesan hangat dengan kombinasi warna-warna cerah di sofa dan dinding menjadikan ruangan sangat cozy dan santai









Kamis, 10 Mei 2012

Passer Koeningan

 

‘Passer Koeningan’ gives foodies a touch of old

Inside Pasar Festival, a typical mall on
Jl. Rasuna Said in South Jakarta,
an unusual scene catches the eyes of visitors,
especially during lunchtime.
The mall’s food court, Passer Koeningan,
has been redone with the theme “Jakarta Tempo Doloe”,
or Old-Time Jakarta, giving diners a touch — and taste — of old Batavia, as the capital was once known.



 The wooden chairs have been painted dark brown, blue or green. Big mirrors have been installed under the sinks in the style once favored by the city’s European colonizers.